Selasa, 03 Mei 2011

hewan yang bermanfaat bagi manusia

Monyet

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan :Animalia

Filum :Chordata

Kelas :Mammalia

Ordo :Primata

Upaordo :Haplorrhini

Familia

Cebidae

Aotidae

Pitheciidae

Atelidae

Cercopithecidae

Orang utan

Monyet tidak sepenuhnya sama dengan kera

Monyet adalah istilah untuk semua anggota primata yang bukan prosimia ("pra-kera", seperti lemur dan tarsius) atau kera, baik yang tinggal di Dunia Lama maupun Dunia Baru. Hingga saat ini dikenal 264 jenis monyet yang hidup di dunia. Tidak seperti kera, monyet biasanya berekor dan berukuran lebih kecil. Monyet diketahui dapat belajar dan menggunakan alat untuk membantunya dalam mendapatkan makanan.

Pengelompokan monyet bersifat parafiletik, karena monyet Dunia Lama (Cercopithecoidea) sebenarnya lebih dekat kekerabatan genetiknya dengan kera (Hominidae), daripada monyet Dunia Baru (Platyrrhini).

Monyet terbesar adalah mandrill. Beberapa monyet dalam bahasa sehari-hari juga sering disebut sebagai kera.

Beberapa monyet telah dimanfaatkan manusia sebagai hewan timangan atau hewan untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah hewan yang paling biasa berinteraksi dengan manusia dan sering dipelihara sebagai hewan timangan, hewan sirkus, atau percobaan laboratorium. Ia juga primata pertama yang pernah ke angkasa luar. Beruk dipelihara di beberapa tempat di Sumatera dan Malaya untuk dilatih sebagai pemetik kelapa.

Kuda

Status konservasi

Dijinakkan

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan :Animalia

Filum :Chordata

Kelas :Mammalia

Ordo :Perissodactyla

Famili :Equidae

Genus :Equus

Spesies :E. caballus

Nama binomial

Equus caballus

Linnaeus, 1758

Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.

kuda berevolusi hingga menjadi kuda yang seperti sekarang ini. mulai dari perubahan jarinya yang sekarang hanya tinggal satu akibat dari seleksi alam.

Dalam bahasa Jawa disebut jaran, Bahasa Makassar disebut jarang.

Kereta kuda

Kereta kuda merupakan kendaraan beroda yang terdiri atas 1 kotak besar, setengah bundar maupun jenis lain yang ditarik oleh kuda, ditopang oleh pegas di dalamnya terdapat 2 bangku yang dapat menampung 2 orang atau lebih. Kereta kuda ada yang beroda 2 dan ada juga yang beroda 4.

Dengan perkembangan kendaraan bermotor, secara praktis kereta kuda mulai lenyap dari jalanan di kota-kota besar dan kereta kuda biasanya hanya ada untuk tujuan wisata maupun tujuan lainnya.

Jenis kereta kuda

Terdapat sejumlah jenis kereta kuda, seperti:

Delman,Andong,Dokar,Sado,Bendi,Pelangki

Sapi

Sapi Holstein

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan :Animalia

Filum :Chordata

Kelas :Mammalia

Ordo :Artiodactyla

Famili :Bovidae

Upafamili :Bovinae

Genus :Bos

Spesies :B. taurus

Nama binomial

Bos taurus

Linnaeus, 1758

Sapi ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak.

Sapi ternak saat ini merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse (bahasa Jerman berarti "sapi kuno", nama ilmiah: Bos primigenius), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Sapi ternak meski banyak jenisnya tetapi umumnya digolongkan menjadi satu spesies saja.

Perlu diketahui pula bahwa sapi bali yang diternakkan di Indonesia berbeda jenis dengan sapi ternak yang dimaksud dalam artikel ini.

Referensi

^ B. primigenius dinyatakan tidak valid oleh ITIS, tetapi pada tahun 2003 Komisi Internasional Tatanama Zoologi mempertahankan 17 nama spesies hewan primitif liar yang dianggap moyang bentuk domestik, termasuk sapi. Nama B. primigenius taurus tetap dapat dipakai untuk sapi ternak, bersama-sama dengan B. taurus.

Cikar Sebagai Alat Transportasi Kuno

Cikar merupakan alat transportasi pada jaman dahulu, jauh sebelum ditemukannya berbagai alat transportasi yang digerakan oleh mesin, dimana pada jamannya Cikar ini banyak dijumpai di daerah-daerah Indonesia, seperti Jawa lan Lombok.

Selain Cikar, kita mengenal juga alat transportasi sejenisnya seperti Delman, Sado, Dokar Dll yaitu gerobak yang ditarik oleh kuda, namun Cikar pada umumnya ditarik oleh Sapi dan dipergunakan untuk angkutan yang memuat barang atau orang.

Walau saat ini Cikar sulit untuk ditemui, namun beberapa segelintir orang, terutama di desa Cikar masih digunakan sebagai alat transportasi untuk mengangkut hasil bumi, terutama didaerah-daerah yang sulit dilalui oleh kendaraan/ truk, karena kondisi alam yang terjal dan bebatuan. Walaupun demikian Cikar-cikar yang ada sudah tidak seperti cikar-cikar tempo dulu, terutama pada bagian roda. Tempo doeloe roda Cikar terbuat dari kayu Jati tua yang dilapisi oleh besi dengan diameter yang sangat besar untuk ukuran roda, yaitu 160 Cm, dan saat ini roda-roda tersebut digantikan oleh roda-roda yang terbuat dari ban mobil. Kerangka cikar yang ada sekarang juga terbuat dari berbagai macam kayu seperti kayu bengkirai atau kayu-kayu lain yang mempyai ketahanan dan keawetan sedangkan kerangka cikar-cikar tempo dulu terbuat dari kayu jati pilihan yang sangat kuat, terutama dari kayu jati jenis kembang dan doreng yang banyak dijumpai didaerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Biasanya cikar-cikar tersebut ditarik oleh dua ekor sapi gemuk, walaupun geraknya tidak selincah kuda dan cendrung sangat lambat, namun sapi-sapi ini mampu menarik beban yang sangat berat. Perlu diketahui bahwa sapi-sapi tersebut pada musim penghujan dimanfaatkan untuk menarik bajak di sawah, sedangkan pada musim kemarau disaat para petani tidak membajak sawah, maka sapi-sapi ini dimanfaatkan untuk menarik Cikar sebagai mata pencaharian sampingan para petani.

Cikar-Cikar kuno peninggalan budaya Indonesia tempo dulu sudah sangat sulit kita jumpai dan hanya bisa dijumpai pada kolektor-kolektor seni sebagai upaya pelestarian budaya asli Indonesia dengan jumlah yang sangat terbatas.

Untuk memiliki sebuah Cikar asli, para kolektor benda-benda seni tidak segan-segan mencari ke pelosok-pelosok daerah di Jawa dan Lombok, sebagai upaya melestarikan dan menjaga kepunahannya untuk ditempatkan pada gallery-gallery seni sebagai simbol/ artefak cita rasa bangsa Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian bercocok tanam.

Anjing

Rentang fosil : Pleistocene akhir – Sekarang

Seekor Labrador Retriever

Status konservasi

Dijinakkan

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan :Animalia

Upakerajaan :Eumetazoa

Filum :Chordata

Upafilum :Vertebrata

Kelas :Mammalia

Upakelas :Theria

Ordo :Carnivora

Upaordo :Caniformia

Famili :Canidae

Upafamili :Caninae

Bangsa :Canini

Genus :Canis

Spesies :C. lupus

Upaspesies :C. l. familiaris

Nama trinomial

Canis lupus familiaris

Sinonim

Canis familiaris

Canis familiaris domesticus

Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum begitu lama.

Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna rambut anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis rambut, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya bisa mencapai beberapa sentimeter. Rambut anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.

Ilmu pengetahuan yang mempelajari segala hal mengenai peranjingan dinamakan kinologi (dari bahasa Belanda, kynologie).

Ayo Meluncur dengan Kereta Anjing

KETIKA salju turun, salah satu transportasi yang bisa digunakan di Taman Nasional Norwegia adalah kereta anjing (Dogsledding). Seperti apa bentuknya? Kira-kira menyerupai troli yang ditarik empat ekor anjing Alaskan huskies yang gagah.

Anjing-anjing ini adalah persilangan antara Siberian husky, pointer dan anjing greyhound yang sangat agresif. Namun, mereka akan lebih tenang, saat Anda melepaskan rem dan menyuruhnya berlari hingga mencapai kecepatan sekitar 20 km per jam.

Salju yang bersih dan tebal pun menjadi hamparan murni di wilayah pegunungan dan danau es Rondane, sebutan lain untuk Taman Nasional Norwegia. Ini merupakan petualangan yang paling sempurna di musim dingin.

Jangan takut untuk mencobanya, sebelum meluncur. Live Aasheim yang merupakan juara lomba kereta luncur anjing dan rekannya Greg McColm akan memberikan panduan tepat kepada setiap pengunjung amatir.

Perjalanan kereta luncur Dogsledding (www.dogsledding-norway.com) bisa dimulai dari pintu utama Rondablikk selema setengah hari perjalanan dengan biaya sekitar £ 78 (Rp1,1 juta). Sedangkan untuk ongkos liburan delapan hari di Rondablikk Rp21 juta.(*/X-13)

Merpati

Untuk kegunaan lain, sila lihat: Merpati (nyahkekaburan).Merpati

Pengelasan saintifik

Alam :Haiwan

Filum :Kordata

Subfilum :Vertebrat

Kelas :Burung

Order :Columbiformes

Famili :

Genus :Columba

Spesies :C. domestica

Burung Merpati (bahasa Inggeris: Domestic Pigeon atau Rock Pigeon). Nama sainsnya ialah Columba domestica. Burung Merpati merupakan burung yang paling diketahui dalam famili Columbidae.

Ciri-ciri

Burung Merpati di Malaysia.

Burung Merpati ialah haiwan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah. Paruhnya tidak bergigi.

Lihat juga

Merpati utusan

Garra rufa

Garra rufa adalah nama yang diberikan untuk dua jenis ikan, yaitu Garra rufa dan Cyprinion macrostomus. Ikan ini mendapat julukan lain, yaitu ikan penggigit, ikan Kangal, dermatologis kecil dan ikan dokter; dalam konteks non-medis, Garra rufa disebut pengisap kulit kemerahan. Ikan ini hidup dan berkembang biak di beberapa kolam spa di Turki, dimana mereka makan kulit pasien dengan psoriasis.

Garra rufa telah dikenal ratusan tahun oleh masyarakat Turki sebagai ikan yang dapat mengobati penyakit kulit yang hidup di sumber air hangat daerah Kangal.

Sumber air hangat Kangal pertama kali diketahui pada tahun 1800, saat seorang pengembala yang terluka kakinya sering berendam di kolam air hangat itu dan ternyata lukanya berangsur sembuh.

Sejak saat itu, kesembuhannya mendapat perhatian masyarakat dan pada tahun 1950 oleh pemerintah administrasi Sivas di Turki membangun beberapa kolam dan fasilitas pendukung lainnya di daerah tersebut.

Salah satu kolam Kangal terdapat ikan-ikan kecil yang hidup pada kondisi suhu air 36-37 derajat celcius.

Doctor Fish Scientific Classification

  • Kingdom : Animalia
  • Phylum : Chordata
  • Class : Actinopterygii
  • Order : Cypriniformes
  • Family : Cyprinidae
  • Genus : Garra
  • Species : G. rufa
  • Binomial name : Garra rufa

Dokter ikan adalah nama yang diberikan kepada dua jenis ikan: Garra rufa dan Cyprinion macrostomus. Menggigit julukan lain termasuk ikan, kangal ikan, sedikit dermatologists dan doctorfishen; dalam konteks non-medis, Garra rufa disebut log kemerahan parasit. Mereka hidup dan berkembang biak di kolam luar beberapa Turki spa, di mana mereka makan pada kulit pasien dengan psoriasis.

Ikan-ikan seperti combfishes dalam bahwa mereka hanya mengkonsumsi yang terkena bencana dan daerah mati kulit, meninggalkan kulit yang sehat untuk tumbuh, dengan lokasi outdoor pengobatan membawa efek yang menguntungkan.

Para spa tidak dimaksudkan sebagai pilihan perawatan kuratif, hanya sebagai pengentasan sementara gejala, dan pasien biasanya meninjau kembali spa setiap beberapa bulan. Beberapa pasien telah mengalami penyembuhan lengkap psoriasis setelah berkali-kali perawatan, namun karena sifat tak terduga penyakit, yang sangat dipengaruhi oleh faktor endogen, ini mungkin hanya akan regresi terhadap mean.

Garra rufa terjadi di daerah aliran sungai Utara dan Tengah Timur Tengah, terutama di Turki, Suriah, Irak dan Iran. Hal ini secara hukum dilindungi dari eksploitasi komersial di Turki karena keprihatinan overharvesting untuk ekspor. Garra rufa dapat disimpan dalam akuarium di rumah; sementara tidak benar-benar seorang “pemula’s ikan”, itu cukup hardy. Untuk pengobatan penyakit kulit, spesimen akuarium tidak cocok sebagai perilaku makan kulit memanifestasikan sepenuhnya hanya dalam kondisi dimana pasokan makanan agak langka dan tidak dapat diprediksi.

Pada tahun 2006, dokter ikan dibuka resort spa di Hakone, Jepang, dan di Umag, Kroasia, di mana ikan digunakan untuk membersihkan bathers di spa. Ada juga spa di resort di Hainan, Cina, serta Belgia, Belanda, Korea Selatan, Singapura, Slovakia, India, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Hong Kong. Pada tahun 2008, yang pertama dikenal luas dokter layanan pedikur ikan dibuka di Amerika Serikat di Alexandria, Virginia dan kemudian di Woodbridge, Virginia. Mereka digunakan untuk membantu mengobati pasien yang menderita berbagai penyakit kulit, termasuk psoriasis dan eksim, karena ikan akan makan dan menghapus setiap kulit mati.

Garra rufa Obtusa, juga disebut sebagai Dokter Ikan, adalah jenis ikan khusus, yang ditemukan di bagian utara dan tengah Timur Tengah. Di negara-negara seperti Turki, masyarakat sudah mulai breading mereka buatan, di baskom raksasa, dan menggunakannya untuk mengobati penyakit kulit yang parah.

Ikan kecil bisa bertahan hidup di perairan sepanas 43 derajat Celcius Ajaibnya Ikan tidak diberi makan, jadi ketika pasien mencelupkan anggota tubuh mereka yang sakit ke dalam air, mereka bertindak seperti sekelompok piranha lembut, menggigit dengan mulut bergetah. Di tempat asalnya Garra Rufa dikenal dengan nama Doctor Fish atau Lick Fish, Ikan kuning sepanjang 15-20 sentimeter ini ikut membantu penyembuhan berbagai penyakit kulit kronis, Garra Rufa akan memakan lapisan luar yang menutupi penyakit kulit tersebut. Dengan demikian, kandungan mineral dari sumber air panas Kangal lebih mudah diserap kulit yang terinfeksi.

Sementara di Pegunungan Hakone, pengunjung bisa merendam kaki dalam kolam air panas yang dipenuhi ikan Garra Rufa, Ikan berukuran kecil ini langsung mengerubungi untuk memakan partikel kulit yang sudah mati. Hasilnya, kulit di kaki terasa lebih bersih meski harus rela menahan geli selama berendam, Agar lebih menarik, tempat tersebut pun didesain seperti pemandian umum di Turki.

Ikan ini memang gemar memakan daging dan kulit yang sudah mati atau membusuk. Kebiasaan ini muncul karena Garra Rufa hidup di sumber air panas dengan suhu 30 hingga 34 derajat Celsius. Ketiadaan plankton dan tumbuhan memaksa mereka untuk memakan kulit mati dari hewan atau manusia yang berendam di sumber air panas

Terapi ini lebih menyenangkan ketimbang pedikur karena ikan-ikan ini mengangkat kulit-kulit mati tanpa rasa sakit, Sementara pedikur akan mengikis kulit dengan alat yang jika dilakukan terlalu keras bisa mengikis kulit barunya hingga timbul luka.

Bentuk ikan yang kecil-kecil mampu menjangkau daerah-daerah di sela-sela kaki, seperti di antara jari dan daerah pinggir kuku, sehingga lebih tuntas. Fish Spa pun tak menggunakan obat-obatan kimia, sehingga aman untuk kulit, bahkan untuk bayi dan anak kecil.

Terapi ini menggunakan kolam-kolam ikan yang difilter dan menggunakan ozonisasi, Sehingga selalu dalam keadaan bersih, Tak perlu takut tertular penyakit apapun, Ikan-ikan ini akan melepaskan enzim dari mulut mereka yang sekaligus membuat kulit terasa lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tak sehat

Kali pertama dengan cara menyelupkan kaki ke dalam kolam berisi kumpulan ikan ini, akan memberikan sensasi menggelitik, hingga menimbulkan rasa senang yang bisa mengenyahkan stres sesaat sambil menikmati atmosfer ruangan yang menenangkan

Di Huizhou, RRC ada “Fish Spa” yang sangat berbeda dengan spa yang biasanya, Spa yang dilakukan ini dilakukan dengan bantuan ikan, Prosesnya, Anda masuk ke dalam kolam air hangat yang sudah ada ikan Turkish Garra Rufa tersebut atau disebut juga Chinchin Yu, ikan-ikan ini akan memakan sel mati di tubuh manusia, Saat proses tersebut tidak terasa sakit hanya agak geli-geli sedikit dan seperti disetrum, efeknya sangat bagus buat kulit Selain di RRC, Taiwan, Jepang, Singapura, Amerika, Malaysia, Thailand dan Indonesia juga memiliki perawatan unik seperti ini yaitu di Fish Reflexology yang bertempat di Underwater World Singapore, Sentosa, Kuku yang cantik, bersih, dan rapi tentu akan membuat penampilan makin sempurna. Tak heran bila perawatan kuku seperti manikur dan pedikur telah menjadi salah satu perawatan wajib para wanita. Yang sedang in saat ini adalah fish pedicure.

Fish pedicure adalah teknik menghilangkan kulit mati di kaki dengan bantuan ikan. Jadi, kaki dimasukkan dalam wadah air yang berisi ikan-ikan garra rufa. Nah si ikan-ikan kecil yang juga disebut dokter ikan ini akan menggerogoti sel kulit mati serta kulit yang tebal dan keras selama 15-30 menit. Setelah ikan-ikan mungil itu melakukan tugasnya, perawatan dilanjutkan dengan standar pedikur biasa yang dilakukan oleh ahli kuku. Pengerjaannya bisa lebih cepat karena bagian kulit yang keras telah dibersihkan oleh ikan.

Berendam di air panas bisa membuat fisik yang lelah segar kembali. Namun hasil lebih bisa diperoleh jika berendam di kawasan wisata Pegunungan Hakone, sekitar 100 kilometer barat Tokyo, Jepang. Selain badan enteng, kotoran yang menempel di badan pun ludes. Kok bisa? Rupanya kawasan itu menawarkan hal berbeda dengan lokasi serupa di Negeri Sakura. Sumber air panas Kowakien Yunessun yang berada di pegunungan itu memiliki cara baru mandi air panas, yaitu proses pembersihan kaki oleh Garra Rufa (Garra rufa obtusa cyprinidae). Ikan kecil yang cukup langka dari wilayah Kangal, Turki, inilah yang bertanggung jawab atas kebersihan kulit pengunjung.